REVITALISASI KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA.
Kehidupan sosial budaya saat ini mengalami banyak masalah seperti
memudarnya rasa dan ikatan kebangsaan, disorientasi nilai keagamaan,
memudarnya kohesi dan integrasi sosial, serta melemahnya mentalitas
positif.
"Untuk itu perlu dilakukan revitalisasi," ungkap Siti
Noorjannah, salah satu anggota tim perumus dari Muhammadiyah, saat jumpa
pers di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta, . Dalam jumpa pers
tersebut, Muhammadiyah menyatakan perlu dilakukan revitalisasi visi dan
karakter bangsa di tiga bidang yaitu politik, ekonomi, dan sosial
budaya.
Siti mengatakan, pudarnya ikatan kebangsaan saat ini
ditandai dengan menguatnya primordialisme dampak dari kebebasan politik
yang berlebihan, serta apatisme dan individualisme akibat globalisasi
yang mendorong penetrasi budaya asing.
"Kebebasan politik yang
berlebihan juga melahirkan egoisme dan oportunisme politik yang
ditunjukkan dengan perilaku mengutamakan kepentingan partai dari pada
bangsa," tegasnya. Disorientasi nilai agama, katanya, ditandai sikap
hidup permisif, materialistik, dan sekuler yang berlawanan dengan
nilai-nilai agama.
Sedangkan memudarnya kohesi dan integrasi
sosial dilihat dari berbagai tindak kekerasan yang terus terjadi dalam
masyarakat. "Narkotika, pembunuhan, pelecehan seksual, perdagangan
manusia, pornografi, pengerusakan lingkungan yang terus meningkat,"
tegasnya.
Melemahnya mentalitas positif, paparnya, dilihat dari
kecenderungan perilaku instan, tidak disiplin, suka meremehkan masalah,
tidak menghargai mutu, kurang bertanggung jawab, dan sebagainya. Untuk
itu, kata Siti, ke depan perlu ditingkatkan pendidikan kewarganegaraan
dan agama, membangkitkan kembali gotong royong, dan dialog budaya.
"Menanamkan
sikap berperilaku positif sejak dini seperti bertindak jujur, disiplin,
menghargai waktu, bersih, dan tanggung jawab," ungkapnya.
sumber : wikipedia
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar