KEMISKINAN & KESENJANGAN PENDAPATAN
Masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan modern pada masa kini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan pelayanan kesehatan, dan kemudahan - kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern..Pemerintah Indonesia yang berorientasi mengembangkan Indonesia menjadi negara maju dan mapan dari segi ekonomi tentu menganggap kemiskinan adalah masalah mutlak yang harus segera diselesaikan disamping masalah lain yaitu ketimpangan pendapatan, strukturisasi pemerintahan, inflasi, defisit anggaran dan lain la
Masyarakat
miskin sering menderita kekurangan gizi, tingkat kesehatan yang buruk,
tingkat buta huruf yang tinggi, lingkungan yang buruk dan ketiadaan
akses infrastruktur maupun pelayanan publik yang memadai. Daerah
kantong-kantong kemiskinan tersebut menyebar diseluruh wilayah Indonesia
dari dusun-dusun di dataran tinggi, masyarakat tepian hutan, desa-desa
kecil yang miskin, masyarakat nelayan ataupuin daerah-daerah kumuh di
perkotaan.
Salah
satu akar permasalahan kemiskinan di Indonesia yakni tingginya
disparitas antar daerah akibat tidak meratanya dsistribusi pendapatan,
sehingga kesenjangan antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin di
Indonesia semakin melebar. Misalnya saja tingkat kemiskinan anatara Nusa
Tenggara Timur dan DKI Jakarta atau Bali, disparitas pendapatan daerah
sangat besar dan tidak berubah urutan tingkat kemiskinannya dari tahun
1999-2002. Namun tidak hanya itu, berikut adalah beberapa penyebab lain
terjadinya kemiskinan di Indonesia:
1. 1. Laju pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk indonesia terus meningkat distiap 10 tahun menurut hasil sesus pendduk.
2. 2. Banyakanya angkatan kerja yang tidak bekerja (pengangguran)
3. 3. Ketimpangan distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
4. 4. Tingginya tingkat pendidikan yang rendah
5. 5. Kurangnya perhatian dari pemerintah dan tidak dapat memberikan kebijakan yang mampu mengurangi tingkat kemiskinan dinegara ini.
Pemerintah
tidak diam saja menghadapi kemiskinan di Indonesia. Berikut merupkan
berbagai upaya penanggulangan kemiskinan yang telah diambil pemerintah :
1. 1. Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas melalui upaya padat karya, perdagangan ekspor serta pengembangan UMKM,
2. 2.
Peningkatan akses terhadap kebutuhan dasar sepereti pendidikan dan
kesehatan (KB, kesejahteraan ibu, infrastruktur dasar , pangan dan
gizi),
3. 3. Pemberdayaan
masyarakat lewat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) yang
bertujuan untuk membuka kesempatan berpartisipasi bagi masyarakat miskin
dalam proses pembangunan dan meningkatkan peluang dan posisi tawar
masyarakat miskin, serta
4. 4. Perbaikan
sistem bantuan dan jaminan sosial lewat Program Keluarga Harapan (PKH).
Beberapa proyek pemberdayaan masyarakat antara lain P2KP, PPK, CERD,
SPADA, PEMP, WSSLIC, dan P2MPD.
Definisi dan Teori Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Istilah "negara berkembang" biasanya digunakan untuk merujuk kepada negara-negara yang "miskin".
Kemiskinan
adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk
dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum,
hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup .
Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan
dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan
kehormatan yang layak sebagai warga negara. Kemiskinan merupakan masalah
global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan
komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan
evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang
telah mapan. Istilah "negara berkembang" biasanya digunakan untuk
merujuk kepada negara-negara yang "miskin".
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
- Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan
pangan
sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan
dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang- barang dan
pelayanan dasar.
- Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial,
ketergantungan,
dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini
termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya
dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah
politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
- Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai.
Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian
politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian:
1.kemiskinan relatif,
2.kemiskinan kultural, dan
3.kemiskinan absolut.
Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas
garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat
sekitarnya.
Sedang miskin kultural berkaitan erat dengan
sikap
seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha
memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari fihak lain
yang membantunya.
Kemiskinan Absolut adalah sejumlah penduduk yang tidak mampu
mendapatkan sumberdaya yang cukup untuk memenuhi kebutuha dasar. Mereka
hidup dibawah tingkat pendapatan riil minimum tertentu atau dibawah
garis kemiskinan internasional´.Garis tersebut tidak mengenal tapal
batas anatar negara, tidak tergantung pada tingkat pendapatan per kapita
di sutau negara ,dan juga memperhitungkan perbedaan tingkat harga antar
negara dengan mengukur penduduk miskin sebagai orang yang hidup kurang
dari Rp 10.000,- perhari.
Banyak
pendapat di kalangan pakar ekonomi mengenai definisi dan klasifikasi
kemiskinan ini. Dalam bukunya The Affluent Society, John
KennethGalbraith melihat kemiskinan terdiri dari tiga macam, yakni
kemiskinan umum, kemiskinan kepulauan, dan kemiskinan kasus. Pakar
ekonomi lainnya melihat secara global, yakni kemiskinan massal/kolektif,
kemiskinan musiman (cyclical), dan kemiskinan individu.
Kemiskinan,
menurut Sharp et al., dapat disebabkan oleh ketidaksamaan pola
kepemilikan sumber daya, perbedaan dalam kualitas sumber daya manusia
dan disebabkan oleh perbedaan akses dalam modal. Sedangkan lingkaran
setan kemiskinan versi Nurkse sangat relevan dalam menjelaskan fenomena
kemiskinan yang terjadi di negara-negara terbelakang. Menurutnya negara
miskin itu miskin karena dia miskin (apoorcountry is poor because it is poor).
Baldwin dan Meier mengemukakan enam sifat ekonomis yang terdapat di
negara-negara miskin atau sedang berkembang yaitu:
- Produsen barang primer : struktur produksinya terdiri dair bahan mentah dan
bahan
makanan. Sebagian besar penduduknya bekerja disektor pertanian dan
sebagian besar penghasilan nasionalnya berasal dari sektor pertanian dan
produksi primer nonpertanian. Hanya sebagian kecil penduduknya yang
bekerja di sektor produksi sekunder dan sektor produksi tersier.
- Masalah tekanan penduduk : ada tiga tekanan penduduk yaitu adanya
pengangguran di desa-desa karena luas tanah yang relative sedikit dibanding
Indonesia.Sedangkan, kemiskinan individu dapat terjadi pada setiap orang, terutama
kaum cacat fisik atau mental, anak-anak yatim, kelompok lanjut usia
Pada umumnya di negara Indonesia penyebab-penyebab kemiskinan adalah
sebagai berikut:
- Laju Pertumbuhan Penduduk.
Meningkatnya
jumlah penduduk membuat Indonesiasemakin terpuruk dengan keadaan
ekonomi yang belum mapan. Jumlah penduduk yang bekerja tidak sebanding
dengan jumlah beban ketergantungan. Penghasilan yang minim ditambah
dengan banyaknya beban ketergantungan yang harus ditanggung membuat
penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.
- Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran.
merata.
Pendapatan
penduduk yang didapatkan dari hasil pekerjaan yang mereka lakukan
relatif tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari sedangkan ada
sebagian penduduk di Indonesia mempunyai pendapatan yang berlebih.
- Tingkat pendidikan yang rendah.
salah
satu penyebab kemiskinan di suatu negara. Ini disebabkan karena
rendahnya tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan tenaga kerja. Untuk
adanya perkembangan ekonomi terutama industry, jelas sekali dibutuhkan
lebih banyak tenaga kerja yang mempunyai skill atau paling tidak dapat
membaca dan menulis.
- Kurangnya perhatian dari pemerintah.
laju
pertumbuhan masyarakat miskin dapat menjadi salah satu faktor
kemiskinan. Pemerintah tidak dapat memutuskan kebijakan yang mampu
mengendalikan tingkat kemiskinan di negaranya.
Faktor yang berpengaruh pada tingkat kemiskinan:
a) Pertumbuhan
b) Tingkat pendidikan
c) Struktur ekonomi
Dan
dapat disimpulkan bahwa kemiskinan merupakan parasit bagi pertumbuhan
ekonomi di negara kita. Karena kemiskinan membuat anggaran negara
semakin besar untuk keperluan subsidi, dan kemiskinan juga menambah
angka pengangguran yang menyebabkan berkurangnya jumlah pendapatan
nasional. Kemiskinan memang bukanlah hal yang mudah untuk diberantas
karena untuk dpat memberantas kemiskinan dipelukan juga kerjasma antara
semua pihak termasuk para penyandang predikat miskin tersebut. Namun
tidak menutup kemungkinan untuk memberantas kemiskinan di Indonesia,
selama masih ada semangat untuk berusaha merumuskan kebijakan untuk
menanggulangi pembengkakan kemiskinan di negara kita ini tanpa merugikan
pihak lain.
Sumber Referensi :
- http://www.mediaindonesia.com
- http://bataviase.co.id/node/317222- http://zhes.wordpress.com/2011/02/28/ adanya-kemiskinan-dan kesenjangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar